Fireworks ternyata bisa menjadi penyebab:
Kecelakaan, khususnya apabila
tidak ditangani secara benar selama penjualan dan penggunaan. Pemerintah
Swiss melalui Swiss Central Fireworks Office (SKF) menjadi salah satu
negara pelopor regulasi yang mengatur penggunaan kembang api karena
ditengarai mengakibatkan kecelakaan pada anak-anak dan 0,6 % kerusakan
kebakaran total di Swiss.
Kebisingan. Gangguan kebisingan
seharusnya tidak boleh diabaikan karena menyebabkan kecemasan dan reaksi
stress bagi mereka yang sensitive.
Pencemaran. Khususnya polusi udara
dan limbah B3, karena untuk menghasilkan efek ledakan dan bunga api
yang berwarna-warni dibutuhkan bahan peledak yang merupakan campuran
belerang, arang dan kalium nitrat yang membakar sangat cepat dan
merupakan bahan pendorong sebelum akhirnya membuncah menjadi
percikan-percikan api indah yang mendapat applause penontonnya. Secara
teoritis seharusnya semua terbakar di langit sebelum mencemari tanah.
Tetapi salah satu penelitian dari EPA (Departemen Perlindungan
Lingkungan) Massachusetts menemukan tingkat perklorat sampai dengan 62
mikrogram per liter pada delapan tanah-sumur pemantauan di kampus
Dartmouth, dekat tempat kembang api yang ditembakkan secara teratur.
Polusi udara. Asap yang tersisa
dari kembang api ternyata mengandung partikel bahan bakar sulfur dan
terhirup masuk masuk paru-paru orang. Sangat berbahaya bagi penderita
sensitivitas asma. Bahkan paparan berkepanjangan bisa menyebabkan
kanker paru-paru. Adanya lonjakan partikel yang menimbulkan polusi udara
tampak di monitor bahkan setelah tiga jam pertunjukan kembang api.
Dampak lanjutan dari akumulasi logam senyawa. Untuk menghasilkan warna-warni yang berkilauan ditambahkan logam berat dan beracun lainnya, yaitu:
- Strontium (merah). Ketika bereaksi tidak hanya cantik tetapi juga bersifat radioaktif. Beberapa senyawa strontium larut dalam air, sedangkan lainnya bergerak jauh ke dalam tanah dan air tanah. Strontium radioaktif memiliki waktu paruh 29 tahun. Strontium radioaktif dapat merusak sumsum tulang, menyebabkan anemia dan mengganggu proses pembekuan darah. Studi laboratorium menunjukkan strontium radioaktif menyebabkan cacat lahir pada hewan. Strontium yang stabil merupakan ancaman bagi anak-anak karena dapat mengganggu pertumbuhan tulang mereka.
- Aluminium (putih). Alumunium adalah logam paling berlimpah dalam kerak bumi dan paling luas digunakan manusia. Menghindari paparan hampir mustahil. Hampir semua makanan, air, udara dan tanah mengandung aluminium. Orang dewasa rata-rata mengonsumsi sekitar 7 sampai 9 miligram logam putih keperakan dalam makanan setiap hari, artinya merupakan tingkat aman. Tetapi dapat mempengaruhi otak dan paru-paru pada konsentrasi yang lebih tinggi. Beberapa studi menunjukkan dugaan bahwa paparan aluminium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
- Tembaga (biru). Warna biru Fireworks diproduksi oleh senyawa tembaga. Suatu senyawa yang sebetulnya tidak beracun tetapi berubah menjadi dioksin ketika perklorat dalam kembang api meledak. Dioksin terjadi secara alami, produk sampingan yang tidak diinginkan dari reaksi kimia. Efek kesehatan paparan dioksin adalah chloracne, penyakit kulit yang parah. WHO telah mengidentifikasi dioksin sebagai karsinogen manusia yang mengganggu produksi hormon dan metabolisme glukosa.
- Barium (hijau). Akumulasi paparan barium dapat mengganggu rantai makanan, apalagi apabila mengkontaminasi air minum. Gejala gangguan kesehatan berupa muntah, diare, kesulitan bernapas, perubahan tekanan darah, mati rasa di sekitar wajah, kelemahan otot umum dan kram. Sedangkan tingkat tinggi paparan barium dapat menyebabkan perubahan irama jantung, kelumpuhan atau kematian.
- Rubidium (ungu). Merupakan salah satu unsur yang paling berlimpah di bumi. Sangat reaktif dengan air, mampu memicu kebakaran bahkan jauh di bawah titik beku. Belum dilaporkan menyebabkan kerusakan lingkungan yang besar, tetapi dapat menyebabkan iritasi kulit karena begitu reaktif dengan kelembaban, dan cukup beracun bila tertelan.
- Cadmium (lainnya). Digunakan untuk menghasilkan berbagai macam warna kembang api. Mineral ini terkenal sebagai karsinogen yang dapat merusak paru-paru dan mengakibatkan muntah serta diare. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit ginjal, kerusakan paru-paru dan tulang rapuh. Seperti unsure lainnya, cadmium dapat mengganggu rantai makanan melalui tanaman, ikan dan hewan lainnya.